1 Penerapan Sistem Persamaan Lanjar dalam Penyetaraan Reaksi Kimia Nugroho Satriyanto Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 0132, Indonesia Abstrak Persamaan reaksi kimia adalah hal yang menunjukkan proses perubahan kimia. Karena reaksi kimia memenuhi hukum kekekalan massa, reaksi kimia harus setara. Ada dua cara menyetarakan persamaan, yaitu dengan trial and error dan dengan sistem persamaan lanjar. Kata Kunci koefisien, matriks, persamaan, reaksi kimia. I. PENDAHULUAN Persamaan kimia adalah representasi simbolik dari suatu reaksi kimia dalam bentuk simbol dan formula. Reaksi kimia dinyatakan dengan reaktan di ruas sebelah kiri dan produk di ruas sebelah kanan. Pada reaksi kimia jumlah tiap-tiap atom yang terlibat dalam reaksi, sebelum dan sesudah reaksi haruslah sama, sesuai dengan hukum kekekalan massa. Jika jumlah atom dan muatan pada suatu reaksi kimia telah setara, maka reaksi dikatakan reaksi seimbang atau setara. Penyetaraan reaksi penting karena koefisien dari reaksi kimia setara menunjukkan kuantitas dari zat, bisa jadi perbandingan jumlah zat, volum, massa, atau ph. Perbandingan ini nantinya dapat diperoleh dengan perhitungan yang dinamakan sebagai stokiometri. Pada dasarnya, reaksi setara bisa didapatkan melalui dua proses, yang pertama adalah trial and error dan yang kedua menggunakan persamaan lanjar dalam penyelesaiannya. Metode trial and error dilakukan dengan cara menaruh koefisien satu pada senyawa paling kompleks pada reaksi dan menyesuaikan sisanya. Metode trial and error mudah untuk diterapkan dan dapat berhasil untuk hampir setiap kasus, namun metode trial and error akan memakan banyak waktu jika yang akan diselesaikan adalah persamaan reaksi yang rumit yang terdapat banyak senyawa kompleks di dalamnya. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, dilakukanlah cara kedua yaitu metode dengan persamaan lanjar. II. LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Reaksi Kimia Persamaan kimia adalah representasi simbolik dari suatu reaksi kimia dalam bentuk simbol dan formula. Reaksi kimia dinyatakan dengan reaktan di ruas sebelah kiri dan produk di ruas sebelah kanan. Dalam makalah ini, penulis akan membahas 3 jenis reaksi kimia, yaitu reaksi kimia biasa tanpa melibatkan muatan, reduksi maupun oksidasi, reaksi kimia dengan muatan reaksi kimia reduksi-oksidasi (redoks) Reaksi kimia biasa Pada penyetaraan reaksi kimia ini hanya perlu menyetarakan jumlah atom-atomnya. Misalkan pada reaksi kimia axy bx 2 +cy ini berarti pada ruas kiri terdapat a atom X dan a atom Y. Sementara pada ruas kanan terdapat 2b atom X dan c atom Y. Jumlah atom X dan Y haruslah disetarakan dengan cara menentukan nilai a, b, dan c yang tepat Reaksi kimia dengan muatan Pada reaksi kimia ini, selain perlu menyetarakan jumlah atom-atomnya, jumlah muatan juga perlu disetarakan. Misalkan pada reaksi kimia axy bx 2 +cy 2 + ini berarti ada total muatan 0 pada ruas kiri dan total muatan (2c-b) pada ruas kanan. Nilai a, b, dan c juga harus diubah untuk menyamakan jumlah muatan pada reaksi ini Reaksi kimia reduksi-oksidasi (redoks) Reaksi kimia ini sedikit berbeda dengan dua reaksi di atas, karena dalam reaksi ini terdapat perpindahan elektron dari suatu unsur atau senyawa ke unsur atau senyawa lain. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, misalnya Fe Fe dalam hal ini, besi dikatakan teroksidasi Fe 2+ dan besi mengalami penambahan bilangan oksidasi. Berkebalikan dengan reaksi oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron, misalnya Cu+e 2 Cu 2 dalam hal ini Cu dikatakan tereduksi Cu 2- dan Cu mengalami penurunan bilangan oksidasi.
2 2.2 Definisi Aljabar Lanjar Informasi dalam sains, bisnis dan matematika sering kali diberikan dalam bentuk baris dan kolom yang membentuk persegi panjang yang dinamakan matriks. Suatu persamaan garis dapat diubah dalam bentuk matriks yang nantinya dapat diselesaikan dengan operasi matriks. Tidak hanya sebagai cara menyelesaikan persamaan lanjar, matriks juga dapat digunakan untuk tujuan lain. Studi tentang matriks dan topik yang berhubungan dengannya adalah apa yang dinamakan dengan aljabar lanjar. 2.3 Persamaan Lanjar Definisi Persamaan Lanjar Pada ruang dua dimensi, persamaan garis yang terletak dalam ruang itu adalah (a dan b salah satunya bukan 0). Sementara pada ruang tiga dimensi persamaan garisnya. (a, b, dan c salah satunya bukan 0). Kedua persamaan di atas adalah contoh persamaan lanjar. Secara lebih umum, dapat disimpulkan bahwa persamaan lanjar memiliki bentuk dengan a 1, a 2, a 3,, a n tidak semuanya nol. Dalam kasus tertentu di mana b=0, persamaan akan disebut sebagai persamaan homogen Solusi Persamaan Lanjar Persamaan lanjar memiliki tiga kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah memiliki solusi trivial, solusi ini bersifat unik. Kemungkinan jenis kedua adalah tidak mempunyai solusi, hal ini disebabkan karena garis pada persamaan saling sejajar dan tidak berpotongan. Kemungkinan ketiga adalah memiliki tak terhingga banyaknya solusi. Kemungkinan ketiga ini disebabkan karena garis-garis pada sistem persamaan lanjar saling berimpit atau dapat disebut persamaan tersebut direpresentasikan dengan garis yang sama. Berdasarkan tiga kemungkinan sistem persamaan lanjar, sistem persamaan lanjar dibagi dua jenis, yaitu konsisten dan tidak konsisten. Suatu sistem persamaan lanjar disebut konsisten jika dan hanya jika memiliki minimal satu buah solusi. Jika sistem persamaan lanjar tidak memiliki solusi, maka disebut tidak konsisten Matriks dan Operasi Baris Elementer Untuk dapat menyederhanakan suatu sistem persamaan lanjar, sistem persamaan lanjar yang berbentuk seperti dibawah ini dapat dibentuk suatu matriks a 11 a 12 a 1n b 1 a 21 a 22 a 2n b 2 a m1 a m 2 a mn b m Setelah mendapatkan bentuk matriks suatu sistem persamaan lanjar, matriks ini dapat digunakan untuk mendapatkan solusi dengan cara melakukan operasi baris elementer (selanjutnya penulis akan menyingkatnya dengan OBE). Terdapat tiga jenis OBE yang dapat dilakukan, yaitu: mengalikan semua elemen pada satu baris dengan konstanta tertentu selain nol, menukarkan posisi dua baris yang berbeda, menambahkan suatu baris terhadap baris lain Eliminasi Gauss-Jordan Salah satu cara untuk menentukan solusi dari sistem persamaan lanjar adalah dengan metode eliminasi Gauss-Jordan. Eliminasi Gauss-Jordan adalah metode yang digunakan untuk mengubah matriks dari sistem persamaan lanjar matriks eselon-baris tereduksi. Matriks eselon-baris tereduksi memiliki bentuk sebagai berikut b b b m Eliminasi Gauss-Jordan pada dasarnya menggunakan OBE untuk mencapai bentuk matriks eselon-baris tereduksi. Setelah matriks berbentuk seperti diatas, solusinya adalah. =b 1 =b 2 x n =b n III. PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LANJAR DALAM PENYETARAAN REAKSI KIMIA 3.1. Mengubah Persamaan Reaksi Kimia Sistem Persamaan Lanjar Pada persamaan reaksi kimia setara, jumlah setiap atom sebelum dan sesudah reaksi haruslah sama. Sehingga untuk mengubah persamaan kimia sistem persamaan lanjar, setiap atom diubah satu buah persamaan terlebih dahulu, kemudian persamaan tersebut diubah matriks eselon-baris tereduksi. Misalkan pada: HCl+Na NaCl+ Pertama, misalkan koefisien masing-masing adalah,,, dan.
Penyetaraan Reaksi Kimia Pdf Free
Download: https://tweeat.com/2vDiaW
3 HCl+ Na NaCl+ Langkah kedua adalah menentukan persamaan lanjar tiap atom dan membentuk matriksnya. =2 (pada hidrogen) = ( padaklorin) = ( pada natrium) Ketiga persamaan di atas dapat ditulis dalam matriks Matriks eselon-baris tereduksinya adalah solusinya adalah. =c Solusi dari matriks ini tidak trivial karena persamaan reaksi kimia memanglah tetap sama apabila semua koefisiennya dikalikan dengan suatu bilangan tertentu. Tetapi menurut konvensi, digunakan koefisien terkecil. Oleh karena itu solusi persamaan reaksi kimia setara didapatkan dengan mensubtitusi c dengan 1 sehingga didapatkan. 2HCl+2 Na 2 NaCl Menyelesaikan Persamaan Reaksi Kimia Ionik Persamaan Reaksi Kimia Ionik adalah reaksi kimia yang melibatkan senyawa ionik. Di dalam air, senyawa ionik akan berubah ion-ionnya, contoh senyawa ionik adalah garam. Di dalam air garam dapur akan berubah. NaCl(s) Na + (aq)+cl (aq) Dalam menyelesaikan persamaan reaksi kimia ionik, selain harus menyetarakan atom-atomya, jumlah muatan tiap-tiap ruas haruslah sama. Sehingga jumlah persamaan akan bertambah satu. Contoh reaksi ionik adalah Ba 2 + (aq)+ OH (aq)+ H + (aq)+ PO 3 (aq) x 5 +x 6 Ba 3 (PO ) 2 (s) persamaan reaksi ini dapat diubah persamaan lanjar berikut. 3 x 6 =0(Ba) + x 5 8 x 6 =0(O) + 2 x 5 =0 (H) 2 x 6 =0(P) =0(muatan) bentuk matriksnya adalah Setelah melakukan beberapa OBE, diperoleh matriks eselon-baris tereduksi matriks tersebut memiliki solusi =3 c x 5 x 6 =c dengan mensubtitusi c=1, diperoleh reaksi setaranya adalah sebagai berikut. 3 Ba 2+ (aq)+6 OH (aq)+6 H + (aq)+ 3 2 PO (aq) 6 +Ba 3 (PO ) 2 (s) Reaksi kimia di atas sudah setara baik atom-atomnya maupun muatannya. 3.3 Menyetarakan Reaksi Redoks Untuk menyetarakan reaksi redoks, dibutuhkan cara khusus yang sedikit berbeda dengan reaksi kimia lainnya. Hal ini dikarenakan dalam reaksi redoks terdapat perpindahan elektron dari suatu unsur atau senyawa ke unsur atau senyawa lain. Perpindahan elektron ini mungkin tidak dituliskan dalam reaksi kimia yang tidak menggunakan menyisakan elektron bebas dalam reaksinya. Oleh karena itu, dalam menyetarakan reaksi redoks, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menuliskan elektron pada kedua ruas. Selain itu, akan lebih mudah apabila reaksi redoks dibagi terlebih dahulu dua buah reaksi, reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Metode penyetaraan reaksi redoks dengan memisahkannya dua bagian disebut sebagai metode setengah reaksi. Pada metode ini, cara menyelesaikan reaksi redoks adalah dengan menyelesaikan dengan menggunakan aljabar lanjar pada masing-masing setengah reaksi. Misalkan pada reaksi redoks berikut KMnO (aq)+feso (aq)+ SO (aq) K 2 SO (aq)+mnso (aq)+ Fe 2 (SO ) 3 (aq)+ sebelum mengubah setengah reaksi, untuk menghindari kesalahan, akan lebih mudah jika terlebih dahulu persamaan reaksi diubah persamaan reaksi dalam bentuk ion. 2ff7e9595c
Comments